Duh! Bocah ini Dijambak Gurunya Hingga Rambutnya Botak, Laporan si Ayah Malah Ditolak Polisi Karena Hal Ini....

Kekerasan terhadap murid di sekolah kini terjadi lagi. Kali ini murid yang baru berusia enam tahun di Kota Gyanoday Vidyamandir, India yang menjadi korbannya.

Gadis kecil ini dijambak oleh gurunya secara brutal hingga kepalanya mengalami botak. Hal ini karena murid malang ini belum membayar biaya sekolah sebesar 4 ribu rupee India atau Rp 700 ribu.


Akibatnya, murid yang baru duduk di kelas 2 SD ini pun ketakutan untuk datang ke sekolah pada keesokan harinya. Menurut sang ayah yang bernama Akhilesh Gupta anaknya menangis dan ketakutan saat disuruh pergi ke sekolah.




Lalu, anaknya pun menceritakan apa yang dialaminya pada hari itu di depan kelasnya. Merasa tak terima, Akhilesh Gupta langsung mendatangi sekolah dan memberitahu kejadian yang dialami oleh anaknya.


Ia juga menuntut tindakan tegas terhadap guru yang menjambak anaknya.



“Putri saya, Prachi, menangis saat disuruh pergi ke sekolah. Saya terkejut ketika dia mengatakan kepada saya apa yang terjadi,” ungkapnya, seperti dilansir Tribunnews.com.

Ayah dari bocah ini juga akan mengambil tindakan serius terkait permasalahan ini.

“Aku bisa melihat putri saya gemetar ketakutan ketika guru, Rekha Nair, memasuki kabin kepala sekolah. Putri saya masih tidak bisa melupakan kejadian itu dan tidak pergi ke sekolah sampai hari ini,” katanya.

Pihak sekolah pun mengambil tindakan tegas akan memberhentikan guru tersebut dari posisinya.

“Kami selalu memberi arahan guru-guru supaya tidak memukul siswa sebagai hukuman, dan hukuman fisik adalah melawan hukum,” kata RN Tiwari, sekretaris sekolah.

“Guru telah ditangguhkan selama seminggu. Kami telah meminta dia untuk memberi tanggapannya secara tertulis.”

“Jika tanggapannya tidak dapat diterima, kami akan menghentikan posisinya di sekolah.”


Akhilesh Gupta juga melaporkan kejadian tersebut pada polisi setempat. Namun, pejabat polisi menolak laporan tersebut, karena menurut pihak kepolisian masalah ini harus diselesaikan di internal sekolah.

“Saya akan mendaftar FIR di kantor polisi Vartak Nagar tapi dua pejabat polisi di sana menolak untuk mengajukan keluhan mengatakan, masalah ini harus diselesaikan secara internal antara sekolah dan saya,” tuturnya.

Tweet